Wed. Sep 10th, 2025
Asupan Cerita Dewasa
Andre namaku, umurku 18 tahun, aku adalah anak tetangga depan rumah Anisa. Aku masih kelas 3 SMP. Andre adalah sosok anak laki-laki yang mulai mengalami masa puber,masa ingin tau, masa ingin mencoba sesuatu hal yang membuat dia penasaran.
Anisa umur 31 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga, mempunyai dua orang anak yang satu umurnya 2 tahun dan yang satu umurnya 6 tahun. Suaminya, Bagas umurnya 40 tahun, adalah karyawan di suatu perusahaan swasta di Bandung. Anisa sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan wanita. Tapi ada yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat aduhai sekali. Payudaranya sangat besar, sangat enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat.
Waktu itu Anisa sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Anisa langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Anisa terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Anisa langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Andre, anak tetangga depan rumah Anisa kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Anisa sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Andre langsung lari ke arah Anisa.
“Kenapa tante?” tanya Andre.
“Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Bob…” ujar Anisa sambil meringis.
“Bantu saya berdiri, Bob…” kata Anisa.
“Iya tante,” kata Andre sambil memegang tangan Anisa dan dibimbingnya bediri.
“Bob, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Anisa.
“Iya tante,” kata Andre sambil segera menghampiri anak-anak Anisa.
Sementara Anisa segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Andre mengantarkan anak-anak Anisa ke rumahnya, Anisa sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.
“Ada obat merah tidak, tante?” tanya Andre.
“Ada di dalam, Bob,” kata Anisa.
“Kita ke dalam saja…” kata Anisa lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.
Andre dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.
“Mana obat merahnya, tante?” tanya Andre.
“Di atas sana, Bob…” kata Anisa sambil menunjuk kotak obat.
Andre segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Andre segera kembali dan mulai mengobati lutut Anisa.
“Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata Andre.
“Tidak apa-apa kok, Bob. Tante senang ada yang menolong,” kata Anisa sambil tersenyum.
Andre mulai memegang lutut Anisa dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.
“Aduh, perih…” kata Anisa sambil agak menggerakkan lututnya.
Cerita Seks Tante Bohay Depan Rumah – Secara bersamaan rok Anisa agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Andre. Andre terkesiap melihatnya. Tapi Andre pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Anisa menggoda mata Andre untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Andre agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Anisa. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Anisa memakai celana pendek.
Andre biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Anisa sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Anisa sangat jelas terlihat. Anisa sepertinya sadar kalau mata Andre sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Anisa merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Andrepun sepertinya terkesima dengan sikap Anisa tersebut. Andre menjadi malu sendiri.
“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Andre.
“Iya, terima kasih,” kata Anisa sambil tersenyum.
“Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Anisa lagi sambil tetap tersenyum.
“Kenapa kamu nunduk terus, Bob?” tanya Anisa.
“Tidak apa-apa, tante…” ujar Andre sambil sekilas menatap mata Anisa lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.
“Ayo, ada apa?” tanya Anisa lagi sambil tersenyum.
“Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Andre sambil tetap menunduk.
“Lihat apa?” tanya Anisa pura-pura tidak mengerti.
“Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Andre sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Anisa tersenyum mendengarnya.
“Tidak apa-apa kok, Bob,” kata Anisa.
“Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Anisa lagi sambil tetap tersenyum.
“Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Anisa lagi sambil tetap tersenyum.

Ketika kaki Andre menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Anisa merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Anisa merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Andre terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh.

BACA JUGA : GAIRAH MAMAH MUDA

“Kamu sudah punya pacar, Bob?” tanya Anisa sambil menatap Andre.
“Belum tante,” kata Andre sambil tersenyum.
“Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Andre lagi sambil tetap tersenyum. Anisapun ikut tersenyum.
“Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Anisa lagi.
“Keinginan apa tante?” tanya Andre. Anisa tersenyum.
“Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata Anisa.
Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.
“Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Anisa.
“Tidak ada, tante,” kata Andre.
“Tadi tante mau tanya apa?” kata Andre penasaran.
“Begini, apakah kamu suka kepada Bobita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh Bobita?” tanya Anisa.
“Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Anisa lagi.
“Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Anisa lagi.
“Iya, tante,” kata Andre.
“Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” kata Anisa sambil tersenyum.
“Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Andre tanpa ragu.
“Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Anisa lagi. Andre agak ragu untuk menjawab.
“Ayolah…” kata Anisa sambil memegang tangan Andre. Tangan Andre bergetar.. Anisa tersenyum.
“Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Andre dengan nafas tersendat.
“Oh, ya? Tadi itu kamu lihat apa saja,” kata Anisa pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Andre yang terus gemetar.
“Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Andre.
“Begituan apa?” tanya Anisa lagi.
“Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata Andre.
Anisa kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.
“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Anisa.
“Iya suka, tante?” kata Andre sambil menunduk.
“Mau coba seperti di film, tidak?” kata Anisa.
Andre diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Anisa mendekatkan tubuhnya ke tubuh Andre. Wajahnya di dekatkan ke wajah Andre.
“Mau tidak?” tanya Anisa setengah berbisik.
Cerita Seks Tante Bohay Depan Rumah – Andre tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Anisa membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Andre. Andre tetap diam dan makin gemetar. Anisa terus menciumi wajah Andre, lalu akhirnya dilumatnya bibir Andre.. Lama-lama Andrepun mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Anisa.
“Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Anisa dengan nafas memburu sambil memegang tangan Andre dan mengarahkannya ke dalam baju Anisa.
“Masukkan tangan kamu ke dalam bra saya, Ndre.. Pegang payudara saya,” kata Anisa sambil tangannya meremas Penis Andre dari luar celana.
Sementara tangan Andre sudah masuk ke dalam Bra Anisa dan mulai meremas-remas payudara Anisa.
“Mmhh.. Terus sayang…” kata Anisa.
“Tangan saya pegal, tante…” kata Andre polos.
“Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Anisa sambil menarik tangan Andre. Sesampainya di dalam kamar..
“Buka pakaian kamu, Bob…” ujar Anisapun melepas seluruh pakaiannya sendiri.
“Iya, tante…” kata Andre.
Anisa setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Andre terkesima melihat tubuh telanjang Anisa. Seumur-umur Andre, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Penis Andre langsung tegang dan tegak.
“Naik sini, Ndre…” kata Anisa.
“Iya, tante…” kata Andre.
“Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Anisa sambil mengangkangkan pahanya.
Andre segera menaiki tubuh telanjang Anisa. Anisa langsung melumat bibir Andre dan Andrepun langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Andre meremas payudara Anisa yang tidak terlalu besar. Sementara Penis Andre sesekali mengenai belahan vagina Anisa.
“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Anisa sambil memegang tangan Andre yang sedang meremas payudaranya, dan tangan mereka bersamaan meremas payudaranya.
“Ohh.. Sshh…” kata Anisa. Andrepun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati payudara Anisa.
“Ndre, jilati vagina ya, sayang…” pinta Anisa.
“Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata Andre polos.
“Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke vagina, lalu kamu jilati belahannya…” kata Anisa setengah memaksa dengan menekan kepala Andre ke arah vaginanya.
Andre langsung menuruti permintaan Anisa. Dijilatinya belahan vagina Anisa sampai tubuh Anisa mengejang menahan nikmat.
“Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Anisa sambil meremas kepala Andre.
“Ndre, kamu jilati bagian atas sini…” kata Anisa sambil jarinya mengelus kelentitnya.
Lalu lidah Andre menjilati habis kelentit Anisa.. Anisa kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.
“Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Anisa sambil badannya semakin mengejang.
Pahanya rapat menjepit kepala Andre. Sementara tangannya semakin menekan kepala Andre ke vaginanya. Tak lama..
“Ohh…” desah Anisa panjang. Anisa orgasme.
“Sudah, Ndre.. Naik sini,” kata Anisa.
Andre lalu menaiki tubuh Anisa. Anisa lalu mengelap mulut Andre yang basah oleh cairan vaginanya. Anisa tersenyum, lalu mengecup bibir Andre.
“Mau tidak Penis kamu saya hisap,” kata Anisa.
“Mau tante,” kata Andre bersemangat.
“Bangkitlah.. Sinikan Penis kamu,” kata Anisa sambil tangannya meraih Penis Andre yang tegang dan tegak.
Cerita Seks Tante Bohay Depan Rumah – Andre lalu mengangkangi wajah Anisa. Anisa segera mengulum Penis Andre. Tidak hanya itu, Penis Andre lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Andre tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.
“Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil Andre sambil memompa Penisnya di mulut Anisa.
“Masukkin ke vagina, sayang…” kata Anisa setelah dia beberapa lama menghisap Penis Andre.
Andre lalu mengangkangi Anisa. Sementara tangan Anisa memegang dan membimbing Penis Andre ke lubang vaginanya.
“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata Anisa.
Andre berusaha menekan Penisnya ke lubang vagina Anisa sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Penis Andre berhasil masuk dan mulai memompa vagina Anisa. Andre merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang Penisnya.
“Bagaimana rasanya, Ndre?” tanya Anisa sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya.
“Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Andre tersendat sambil memompa Penisnya keluar masuk vagina Anisa.
Anisa tersenyum.. Setelah sekian lama memompa Penisnya, tiba-tiba tubuh Andre mengejang. Gerakannya makin cepat. Anisa karena sudah mengerti langsung meremas pantat Andre dan menekankannya ke vaginanya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..
“Ohh.. Hohh…” desah Andre. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Anisa.
“Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya tante Anisa sambil memeluk Andre.
“Sangat enak, tante…” kata Andre.

By adminmarket

Selamat datang di ASUPAN CERITA DEWASA — tempat di mana fantasi liar, hasrat terpendam, dan kenikmatan tersembunyi dituangkan dalam cerita yang membakar imajinasi. Di sini, setiap cerita bukan hanya soal tubuh, tapi tentang permainan emosi, godaan, dan rasa penasaran yang memuncak perlahan… hingga tak terbendung. Dari ibu kost yang menggoda, tante yang tak tahu malu, sampai kisah-kisah rahasia di balik pintu kamar — semuanya kami sajikan dengan detail yang akan membuatmu sulit berhenti membaca. Kamu siap? Jangan cuma bayangkan. Rasakan lewat kata-kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *