Mon. Nov 3rd, 2025
Asupan Cerita Dewasa

 

Perkenalkan namaku Rena Andini, biasa dipanggil Rena. umurku 41 tahun. aku adalah seorang guru di sebuah sma negeri di kota kecil di pinggiran jawa timur. aku mempunyai suami bernama Zeery, umurnya 30 tahun.

 

Suamiku seorang pejabat teras di linkungan pemkot tempat kami tinggal. kami memiliki 2 orang anak, seorang anak laki laki dan seroang lagi perempuan.
Anakku yang pertama bernama Rinda. umurnya baru 19 tahun, dan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di luar kota.

 

Sedangkan anakku yang kedua bernama Randi baru berumur 17 tahun, saat ini kelas 12 dan sedang menyiapkan diri untuk ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi.

 

Sedikit deskripsi tentang diriku. aku mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 50 kg.tubuhku tidak terlalu kecil tapi juga tidak gemuk, lebih tepat dsebut berisi kulitku kuning langsat khas wanita dari kotaku.

 

Ukuran payudaraku lumayan besar yaitu 36c, meskipun sudah agak kendur setelah hamil dan menyusui kedua anakku. sehari
hari aku memakai baju muslim dengan jilbab lebar yang menutupi dadaku untuk mengajar dan beraktifitas di luar rumah.

 

Sedangkan di dalam rumah aku biasa memakai daster untuk pakaian sehari-hari.
Rumahku berukuran cukup besar dan terletak di pinggiran kota. karena tuntutan pekerjaan, suamiku yang bekerja di dinas keungan sering pergi keluar kota, entah itu untuk kunjungan kerja maupun rapat koordinasi.

 

Sedangkan anakku yang pertama, Rinda, hanya pulang tiap akhir pekan itupun jika tidak ada kegiatan di kampus atau tugas yang harus diselesaikan.

 

Sedangkan Randi, untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi perguruan tinggi lebih sering pulang malam karena harus mengikuti kegiatan tutorial serta bimbingan belajar yang dia ikuti. praktis setiap hari aku lebih sering sendirian di rumah.

 

di rumahku selain keluarga ku, ada seorang asisten rumah tangga dan tukang kebun yang merangkap penjaga rumah yang merupakan sepasang suami istri. asisten rumah tanggaku bernama mbok Ani sedangkan tukang kebunku bernama mas Toni.
Setiap hari mbok Ani bekerja dari jam 5 pagi sampai 6 petang. mbok Ani tidak tinggal di rumahku. dia setiap hari pulang pergi dari rumahnya yang tidak jauh begitu pula dengan mas Toni. meskipun begitu ada sebuah kamar kosong untuk
mas Toni karena sering harus menginap jika harus menjaga rumah kami.

 

di lingkungan tempat kami tinggal keluarga kami cukup di hormasti. selain karena background profesiku dan suamiku sebagai guru dan pejabat di lingkungan pemkot.

 

Tapi juga karena keluargaku yang selalu menjunjung nilai nilai hidup orang jawa dan agama yang kami anut. meskipun tidak terlalu fanatik, aku selalu mengajarkan anak anakku untuk berbuat baik sesuai aturan agama.

 

Oleh karena itu tidak jarang suamiku diminta untuk memimpin kegiatan di ingkungan kami, begitu juga aku yang menjadi penggerak kegiatan PKK dan pengajian di tempat kami.

 

sebagai seorang istri dan ibu aku berusaha untuk setia kepada keluargaku. sebisa mungkin aku membawa diri dalam pergaulan di lingkungan tempat tinggalku maupun tempat kerjaku.

 

Aku selalu berusaha sesopan mungkin dalam bertutur, bertindak serta berpakaian. semua itu kulakukan demi menjaga keharmonisan dan keutuhan keluargaku.

 

Meskipun begitu tidak jarang aku mendapati tatapan laki-laki di sekitarku yang penuh nafsu pada tubuhku. ya meskipun memakai baju muslim saat di luar rumah, nyatanya tidak mampu menutupi seluruh keindahan lekuk tubuhku, terutama payudaraku.

 

Tubuhku seakan akan menjadi magnet bagi mas mas dan anak laki laki tetanggaku serta rekan rekan guru laki laki di sekolah tempatku mengajar.

 

Tidak terkecuali mas Toni, lelaki berusia 65 tahun tersebut tidak jarang kupergoki sedang menatap lekat pada tubuhku. terutama saat di rumah karena aku lebih sering memakai pakaian biasa jadi seakan memberi kesempatan lebih besar untuk menikamti tubuhku.

 

Aku merasa tidak nyaman akan hal itu dan sudah berusaha bicara pada suamiku. tapi suamiku berkata untuk tidak berburuk sangka karena mas Toni sudah ikut keluarga suamiku sejak masih muda dan mengenalku hampir 20 tahun sejak aku menikah dengan suamiku. akupun berusaha menghilangkan pikiran buruk tentang mas Toni.

 

Semua hal yang kulakukan tidak bisa membuat hatiku tenang, setiap saat beraktifitas di rumah aku merasa seperti selalu diawasi gerak gerikku oleh mas Toni.

 

Seperti saat sedang merawat tanaman di halaman, aku merasa mas Toni memperhatikanku dari balik kaca gelap jendela dalam kamarnya yang terletak tepat disamping halaman belakang rumahku atau saat aku ke kamar mandi yang terletak lurus dari kamarnya.

 

Semua hal ini justru terus menambah kecurigaanku pada perilaku mas Toni terhadapku. tapi semua itu mungkin juga hanya kupendam dalam perasaanku karena aku belum menemukan bukti nyata kekurang- ajaran mas Toni padaku. sampai suatu saat.

 

Sore itu setelah pulang mengajar aku segera tidur karena lelah mengampu 6 jam pelajaran untuk 3 kelas seharian tadi. aku tidur sangat lelap dan cukup lama. aku terbangun ketika mendengar gemuruh tanda akan hujan.

 

Aku teringat jemuran di belakang belum diangkat karena siang tadi mbok Ani ijin pulang ebih awal karena kurang enak badan. segera aku bergegas bangun dari tempat tidur dan menuju halaman belakang rumah untuk mengangkat jemuran yang seharusnya sudah kering.

 

Ketika berjalan melewati dapur aku melihat mas Toni berdiri di samping tempat jemuran.
“aku berhenti untuk memperhatikan dari balik jendela dapur apa yang sedang dilakukan mas Toni.”

 

“Pertama kali aku tidak sadar karena pikiranku masih”

 

“belum terkumpul seluruhnya dan pandanganku”

 

“masih kabur setelah bangun tidur tadi. tapi setelah
kuperhatikan secara seksama, aku terkejut setengah
mati apa yang kulihat dengan kedua mataku.

 

Saat itu mas Toni tengah melakukan masturbasi dan yang lebih mengejutkanku adalah mas Toni menggunakan celana dalamku yang sedang di jemur untuk masturbasi.
mas Toni membungkuskan celana dalamku pada penisnya sambil dikocok kocok dengan satu tangan. tidak hanya itu di tangan yang lain kulihat ada bh hitam milikku yang sedang dia ciumi sambil masturbasi.

 

Aku hanya bisa diam mematung menyaksikan hal itu. aku tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran mas Toni ketika sedang masturbasi menggunakan celana dalam dan bh milikku saat itu.

 

Aku hanya bisa menyaksikan detik demi detik, kocokan demi kocokan pada penisnya, serta tiap hirupan nafas pada bh-ku. aku menyaksikan semuanya yang terjadi hingga mas Toni sampai pada orgasmenya.

 

Dia menggunakan cup bh milikku yang diciuminya sedari tadi untuk menampung sperma dari penisnya. lalu dia setelah selesai orgasme dia menggunakan celana dalamku untuk membersihkan sisa sperma di penisnya dan mengelap keringatnya.

 

Tidak jadi mengangkat jemuran, aku segera berlari kembali ke kamarku di lantai 2. di dalam kamar aku terus memikirkan hal yang baru saja kulihat. aku tidak bisa memikirkan apa apa hanya gambaran mas Toni yang sedang masturbasi yang melayang layang dalam pikiranku.
“Aku hanya terdiam sampai ketukan di pintu kamarku mengejutkanku.”
aku segera membuka pintu dan terlihat di balik pintu mas Toni berdiri tepat di depan pintu kamarku.

 

keringat dingin meluncur dari kepalaku tidak tahu apa yang dilakukan mas Toni di sini.

 

Dengan tersenyum dia mengatakan mau pamit pulang karena sudah sore. segera setelah itu dia berbalik dan berjalan menuruni tangga untuk pulang. aku tidak memperdulikan yang dia katakan, dari tadi aku hanya tertunduk memandangi tonjolan celananya.

 

Setelah memastikan mas Toni pergi aku berjalan menuruni tangga dan menuju halaman belakang tempat jemuranku tadi. aku menghampiri pakaian dalamku yang digunakan untuk masturbasi tadi.

 

Terlihat di kedua cup bh ku masih ada lelehan sperma mas Toni sedangkan celana dalamku basah kuyup juga oleh sperma serta keringat mas Toni.

 

Tanpa kusadari aku mengambil bh tersebut dan mendekatkannya ke hidungku, aku mencoba menghirup aroma sperma segar milik mas Toni yang baru saja dia tumpahkan ke bh-ku. aroma sperma yang khas itu seakan menggelapkan pikiranku. menghipnotisku dan

 

Tangan kiriku mulai masuk kedalam dasterku, merayap di balik celana dalamku. jari jariku mulai menggosok gosok bibir vaginaku yang ternyata sudah mulai basah.

 

Aku semakin kuat menghirup aroma sperma itu sambil memainkan vaginaku. aku terduduk di atas rumput halaman rumahku. aku meraih celana dalamku yang berlumuran sperma dan keringat tadi dan meletakkannya di wajahku dan merebahkan tubuhku.

 

Aku mulai menjilati sedikit demi sedikit lelehan sperma pada bh ku. kocokan pada vaginaku semakin cepat, nafasku mulai tersengal sengal. aku merasakan sesuatu akan meledak dalam tubuhku.

 

Semakin besar rasa itu semakin kupercepat hingga akhirnya aku orgasme. cairan kewanitaanku membasahi tangan dan celana dalam yang kupakai.

 

Aku tidak menduga hanya dengan masturbasi dengan menghirup dan menjilati sperma bisa membawa orgasme sehebat itu. tanpa kusadari semenjak saat itu aku mulai ketagihan sperma mas Toni.

 

Setiap saat aku mengawasi jemuran di halaman belakang untuk menunggu mas Toni melakukan masturbasinya. hampir setiap hari aku masturbasi seminggu sejak kejadian itu aku selalu masturbasi dengan sperma mas Toni.

 

Sensasi sperma milik pria yang bukan suamiku mebawa sensasi tersendiri bagiku saat masturbasi. bahkan pakaian dalam bekas masturbasi itu tidak aku cuci tapi justru aku pakai setiap hari. sperma pada bh dan cd yang kupakai membawa sensasi binal saat menyentuh kulit payudara dan vaginaku.

 

Sejak hari itu pula kau tahu mas Toni sudah lama melakukan hal ini. gelagat mas Toni yang santai saat masturbasi menandakan bahwa dia sudah terbiasa melakukan masturbasi dengan pakaian dalamku.

 

Hampir ku pastikan setiap pakaian dalam yang ku miliki pernah dipakai untuk masturbasi. yang menjadi pikiranku, bagaimana mungkin mbok Ani yang hampir tiap hari berada di rumah dan bertanggung jawab atas jemuran tidak menyadri akan hal ini.

 

Mungkin mas Toni sudah mengatur strategi dan waktu yang tepat sehingga perbuatannya tersebut tidak diketahui istrinya tersebut. entahlah.

 

Setelah hampir sebulan melakukan kebiasaan masturbasi dengan sperma mas Toni, sedikit demi sedikit rasa bersalah muncul dalam diriku. aku mulai sadar apa yang kulakukan itu salah.

 

Semua yang kulakukan telah merusak kehormatan serta kepercayaan dari keluargaku. aku berniat untuk menghentikan semua ini. tapi sejauh aku mencoba setiap aku melihat sperma pada pakaian dalamku, nafsuku berhasil mengalahkan akal sehatku. kembali aku terjebak pada lingkaran setan yang membawa ku semakin dalam pada dosa.

 

Jujur aku menikmati semua ini. aku tidak bisa berhenti jika mas Toni masih menggunakan pakaian dalamku untuk masturbasi. aku sadar jika aku ingin menghentikan hal ini aku harus mengatasi sumber masalah ini.

 

Semuanya berasal dari mas Toni, jika mas Toni berhenti melakukannya maka aku yakin secara otomatis membuatku berhenti menikmati spermanya. tapi aku tidak tega melaporkannya pada suamiku, aku tidak ingin masalah ini menjadi besar.

 

Aku harus mencoba menyelesaikannya sendiri, dan jalan satu satunya aku harus bicara dengan mas Toni. ya harus bicara langsung dengan mas Toni.

 

Siang itu aku pulang lebih awal. segera aku mengangkat jemuran yang sudah kering terutama pakaian dalamku. aku sudah berniat untuk bicara dengan mas Toni. tapi pertama kali aku harus menghilangkan kesempatannya bermasturbasi dengan pakaian dalamku.
untuk Aku membawa semua pakaian dalamku ke kamar sehingga mas Toni tidak bisa masturbasi dengan pakaianku. itu adalh langkah awal yang kulakukan untuk menghentikan semua perbuatan dosa ini.

 

Aku menyiapkan diriku karena setelah ini aku akan segera menemui mas Toni untuk mebahas hal yang sebenamya memalukan untuk kami berdua.

 

Dengan langkah mantap aku menuju kamar mas Toni. kulihat pintu kamrnya terbuka menandakan bahwa dia berada di kamarnya. aku membulatkan tekad seiring langkahku ke kamar mas Toni.

 

Tapi ketika sampai di depan pintu kamar mas Toni, aku kembali melihat hal yang tidak kuduga. dengan posisi berbaring dan celana melorot sampai lututnya. kulihat mas Toni sedang mengocok penis hitam miliknya.

 

Penis itu jauh lebih besar dari milik suamiku. aku hanya bisa diam menatap mas Toni tersenyum ke arahku. gila, dia sadar aku ada disini tapi sama sekali tidak berusaha mengehentikan maupun berusaha menutupi penis hitamnya itu.

BACA JUGA : SUNGGUH NIKMATNYA MEMEK IBU GURU

Bahkan dia semakin mempercepat kocokannya sampai dia orgasme memuntahkan sperma putih kental di atas tempat tidurnya.
Sadar mas Toni melihat ke arah aku segera beralri dari kamarnya. aku tidak percaya mas Toni berani melakukan masturbasi di hadapanku sendiri. bahkan dengan seakan dengan sengaja memamerkan penisnya padaku.

 

Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum untuk mencoba menenangkan diri. saat sedang menuang air dari dispenser ke dalam gelas, tiba tiba aku merasa sepasang tangan meraba payudaraku dari belakang.
“Hampir saja gelas berisi air yang akan kuminum”

 

“jatuh ke lantai. ketika menoleh aku terkejut melihat
ternyata mas Toni sudah ada di belakangku.”

 

Aku berusaha meronta untuk melepaskan diri dari pelukan mas Toni. tapi semakin kuat aku meronta, semakin kuat pula dekapan mas Toni padaku. remasan tangan mas Toni pada payudaraku membuat pikiran ku untuk memberontak semakin tidak fokus.

 

Tangan kekar mas Toni dengan kasar meremas remas kedua buah dadaku. sesekali mas Toni menarik narik dan memilin pentil ku dari luar bh. aku semakin mengendurkan perlawananku karena payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang paling sensitif.

 

Hembusan nafas mas Toni yang mengenai bagian belakang leherku semakin menambah rangsangan pada tubuhku. aku mulai larut dalam alunan nafsu mas Toni, yang sedikit demi sedikit mulai mengambil alih kesadaran ku atas tubuhku.
Selesai dengan payudaraku salah satu tangan mas Toni mulai merayap ke bawah perutku. tangan hitam kasar itu mulai mengelus selangkanganku dari luar. elus

 

Aku yang saat itu memakai daster terusan lengan pendek tidak kuasa menahan serangan serangan dari mas Toni. mas Toni lalu mulai mengangkat bagian bawah dasterku, ditariknya hingga sampai sebatas pinggulku.

 

Tangannya yang dari tadi bermain main di luar kini mulai menyelinap masuk ke dalam celana dalamku. jari jarinya memainkan bibir vaginaku serta klitorisku. aku hanya bisa menikamti perlakuan mas Toni padaku.
Mataku terlalu menikmati setiap gosokan pada vaginaku, sampai sampai aku tidak sadar kancing dasterku sudah terlepas semua hanya menyisakan bh yang masih menutupi payudara besar milikku.

 

Jari jari mas Toni mulai menusuk nusuk vaginaku. vaginaku yang sudah sangat basah akibat rangsangan tadi semakin memudahkan mas Toni melancarkan aksinya.

 

Saat tangan kirinya berada di vaginaku, tangan kanannya mengeluarkan buah dadaku dari dalam bh tanpa membukanya terlebih dahulu. jari kasar mas akrdi menarik narik dan menjepit pentilku.

 

Aku semakin terbuai oleh kenikmatan yang diberikannya padaku apalagi kini jari jari tangannya sudah mengocok vaginaku secara kasar. nafasku memburu dan badanku bergetar hebat, aku hampir mencapai orgasmeku.

 

Sampai akhirnya tiba tiba mas Toni menghentikan semua perbuatannya. dia hanya tersenyum lalu pergi meninggalkanku. aku bingung apa yang terjadi berusaha membenahi pakaian ku dan segera kemabali ke kamar.

 

Sejak saat itu aku semakin bingung dengan keadaanku. di satu sisi aku telah mengalami pelecehan oleh mas Toni, tapi di lain sisi aku sangat menikmati apa yang dilakukan mas Toni padaku, bahkan aku kecewa saat itu mas Toni menghentikan aksinya di tengah tengah aku menuju orgasme.

 

Saat itu aku terpaksa menahan nafsuku tanpa pelampiasan karena suamiku tidak sedang di rumah, kadang hatiku kecilku berharap bahwa mas Toni akan datang kembali untuk menuntaskan nafsuku.
Sebenarnya aku ingin melaporkan hal ini pada suamiku tapi entah kenapa aku tidak pernah melakukannya.

 

Setiap hari aku bertemu mas Toni membuatku merasa canggung. kejadian hari itu telah merubah cara pandangku padanya. di balik senyum mas Toni di depanku dan keluarga tersembunyi kilatan nafsu yang besar, terlihat dari tatapan matanya yang kini sudah terang terangan memandangiku.

 

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa gambaran penis hitam berurat mas Toni selalu melayang dalam pikiranku. nafsuku semakin menjadi jadi tapi suamiku tidak ada untuk memuaskan nafsuku.

 

Aku pernah mencoba bermasturbasi sendiri tapi apa yang kudapatkan jauh berbeda dari apa yang diberikan mas Toni.aku terus mencoba menahan nafsu ku tapi semakin kutahan kurasakan nafsu semakin meledak ledak.

 

Hingga akhirnya pada malam hari itu, saat itu sedang hujan deras. aku dirumah sendirian karena Randi dan suamiku belum pulang. dari dalam kamarku terlihat lampu kamar mas Toni menyala..

 

Aku melangkah ragu menuruni tangga menuju lantai satu. tanpa kuperintah kaki ku melangkah membawaku menuju kamar mas Toni. sesampainya di kamar mas Toni, kulihat mas Toni sedang tidur.

 

Aku mendekatinya pelan lalu berjongkok di samping tempat tidurnya. aku mulai mengelus tonjolan di selangkangan mas Toni dari luar celana. aku mendekatkan kepalaku dan mulai menciumi tonjolan itu.

 

Aku menghirup bau yang tidak asing, bau sperma yang selama ini di tumpahkan pada pakaian dalamku. aku mengelus elus tonjolan itu dengan lembut sehingga tidak membangunkan mas Toni.

 

Setelah kuelus, tonjolan di celananya semakin besar dan terlihat ingin keluar dari celana. dengan gemetar ku pelorotkan celananya, sampai penis hitam milik mas Toni mengacung tegak dihadapanku.

 

Aku mendekatkan mulutku pada ujung kepala penis itu dan mulai menjilatinya. sedikit demi sedikit aku mulai mengulum penis itu. aku memaju mundurkan kepalaku dan menghisap penis itu pelan pelan.

 

Sambil mengulum penis mas Toni tanganku menggosok vaginaku dari dalam celana. aku sangat menikamti hal itu sampai sampai aku tidak sadar saat tangan mas Toni memegangi kepalaku.

 

Ternyata mas Toni sudah bangun, dia hanya menatapku tanpa ekspresi. aku berusaha menjauh tapi tangannya lebih sigap menarikku. aku ditarik ke atas tempat tidur dan dibaringkan diatasnya, sekarang posisi berada dibawah mas Toni.

 

mas Toni lalu memelorotkan rok bawahan daster yang kupakai dan membuka celana dalamku. setelah itu dia membuka kancing baju dan bh ku, dikeluarkannya buah dadaku dari bukaan di bagian depan bajuku.

 

Tanpa aba aba dia lalu mencaplok pentil payudaraku, dikulumnya pelan sambil di hisap hisap serta digigit lebut. semua itu dilakukan berulang ulang pada kedua payudaraku.

 

Aku sangat menikamati perlakuan itu hingga tanpa kusadari celana dalamku sudah tidak pada tempatnya.
mas Toni mengarahkan penisnya ke vaginaku. vaginaku yang sudah sangat terangsang sampai sampai cairan kewanitaanku membashi celana dalamku. pelan pelan mas Toni memasukkan penisnya.
Meskipun sudah sempit lagi tapi karena ukuran
penis yang besar vagina terasa sangat sesak.

 

panasnya penis mas Toni semakin membuat cairan
kewanitaanku keluar dan memudahkan jalan
masuknya penis itu.

 

Setelah masuk seluruhnya mas Toni mendiamkannya dulu, aku merasa vaginaku terasa penuh diasuki penis mas Toni. penis itu sangat besar jauh lebih besar dari milik suamiku.

 

mas Toni mulai mengocok penisnya dalam vaginaku. semakin lama kocokannya makin cepat dan liar. sambil menggenjotiku, mas Toni kembali memainkan buah dadaku.

 

Salah satu buah dadaku dikulum dalam mulutnya dan yang lain dia mainkan pentilnya dengan jari jari tangannya.

 

pentilku yang dalam keadaan biasa sudah besar semakin bertambah besar saat terangsang sampai seukuran ibu jari orang dewasa. hal ini semakin memudahkan mas Toni memainkan payudaraku.

 

Setelah 5 menit digenjot aku sampai pada orgasme pertamaku, tubuhku menegang seperti dialiri listrik. tapi mas Toni belum menandakan orgasme bahkan genjotanya semakin liar dan kasar..

 

selama hampir 30 menit aku terus menerus digenjot mas Toni, selama itu aku mendapatkan 4 orgasme beruntun, yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan dari suamiku.

 

Genjotan mas Toni semakin tidak beraturan dan tangannya meremas remas buah dadku dengan kasar. nafasnya memburu seperti kuda, keringatnya menetes membasahi tubuh hitamnya.

 

5 menit kemudian genjotan mas Toni semakin cepat hingga akhirnya tubuhnya menegang bersama orgasmeku yang kelima. dia menyemprotkan sperma putih panas nan kental dalam rahimku.

 

Aku berusaha memintanya mengeluarkannya di luar tapi karena terlalu lelah setelah mendapat 5 orgasme beruntun membuatku tidak berdaya melakukan apa apa.

 

semenjak saat itu kehidupanku berubah, aku yang dulunya wanita terhormat yang setia kini telah jatuh dalam dekapan tukang kebunku layaknya wanita murahan. hampir setiap ada kesempatan aku meminta mas Toni untuk menyetubuhiku.

 

Aku sudah kecanduan penis hitam berurat milik mas Toni, aku tidak bisa melewati sehari pun tanpa di temani sodokan sodokan nikmat mas Toni pada vaginaku. nafsuku semakin besar seiring perselingkuhanku dengan tukang kebunku di rumahku sendiri.
Aku berusaha sebisa mungkin menyembunyikan dengan rapat rapat hubunganku dengan mas Toni dari keluargku.

 

suamiku yang jarang pulang dan memuaskanku sekarang tidak masalah bagiku karena selalu ada mas akrdi yang selalu bersedia memuaskanku. di depan keluarga ku sikap ku dan mas Toni biasa saja tapi setelah mereka tidak di rumah.

 

mas Toni menjadi pemiliki baru dari tubuhku. mas Toni meskipun sudah tua tapi pengetahuan seksnya sangat luas. tidak seperti suamiku yang asal sodok dan minim variasi. selama berhubungan dengan mas Toni aku mendpatkan kenikamtan yang lebih besar dari yang kudapat selam 20 tahun perkawinanku.

 

mas Toni semakin sering bermalam di rumahku terutama saat aku sendirian. dengan pekerjaanya sebagai tukan kebun sekaligus penjaga membuat hubungan kami aman dari tetangga sekitar.

 

Jika sedang berdua saja dengan mas Toni kegiatan kami hanya berhubungan seks. pernah suatu pagi sat sedang bersiap mengajar, di ruang makan tiba tiba mas Toni memelukku dari belakang.

 

Disibakkan rok dan celana dalamku, lalu langsung aku disodok dari belakang dengan pakaianku masih lengkap dengan jilbabku. mas Toni menyutubuhi dari bealakang dan aku bersandar pada meja makan.

 

Seperti biasa mas Toni keluar di dalam dan karena sudah mepet aku berangkat mengjar dengan sperma mas Toni masih meleleh dari vaginaku.
selama berhubungan dengan mas Toni kami selalu melakukannya di kamarku setiap berhubungan intim bahkan jika malam hari saat suamiku tidak ada mas Toni selalu tidur bersama ku layaknya suamiku sendiri.

 

Jika sedang bosan di kamr mas Toni selalu mengajakku berhubungan intim di spot spot rumah kami. ruang tamu, ruang keluarga, dapur kamar mandi. tidak terlewat kamr tidur anak anakku pernah kami jadikan arena pemuasan nafsu kami.
Bahkan pernah mas Toni menyetubuhiku di halaman belakang saat malam hari, karena tembok belakang rumahku cukup tinggi aku tidak khawatir tetanggaku memergokiku disetubuhi mas Toni.

 

By adminmarket

Selamat datang di ASUPAN CERITA DEWASA — tempat di mana fantasi liar, hasrat terpendam, dan kenikmatan tersembunyi dituangkan dalam cerita yang membakar imajinasi. Di sini, setiap cerita bukan hanya soal tubuh, tapi tentang permainan emosi, godaan, dan rasa penasaran yang memuncak perlahan… hingga tak terbendung. Dari ibu kost yang menggoda, tante yang tak tahu malu, sampai kisah-kisah rahasia di balik pintu kamar — semuanya kami sajikan dengan detail yang akan membuatmu sulit berhenti membaca. Kamu siap? Jangan cuma bayangkan. Rasakan lewat kata-kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *